Sabtu, 10 Maret 2012

lelaki dengan sedikit kata

tersebutlah seorang lelaki dengan sedikit kata
begitu pemalu hingga sulit untuk bercerita
ketika berbicara gemetar gigi geliginya
keringat mengalir deras dari ujung kepalanya

diam adalah emas
lebih baik diam daripada mengatakan hal yang tak berguna
berkali-kali melakukan pembenaran dengan kalimat-kalimat mutiara

wahai lelaki pemalu, jika engkau percaya dengan kata-kata emas itu
bukankah begitu banyak kebenaran yang bisa kau suarakan
meski bergetar apa yang ada di dalam dadamu
meski kau rasa mau copot engsel-engsel lututmu
lantanglah . .
jangan kau jadi lelaki dengan banyak alasan

being ordinary is the best

kami bahagia hanya dengan melihat matahari terbenam di sore hari
kami tetap bahagia meski tak menjadi penulis atau musisi
kami bahagia menjalani kehidupan yang normal, seperti kebanyakan mereka

tapi mengapa kamu begitu berbeda
melihat matahari terbenam tidak akan membuatku bahagia, ucapmu
aku ingin sesuatu yang bisa membuatku merasa benar-benar hidup, katamu
kamu memang tidak cocok hidup normal, kataku

orang-orang berbuat ini itu dan kau ingin mengikutinya, so ordinary man . .katamu lagi
being ordinary is the best bro, timpalku

kamu memang suka hal-hal yang obscure, keren, katamu...
menyukai dan melakukan hal yang tak dilakukan orang lain . .
sedang ke-obscure-an yang kusuka hanyalah camera obscura

lalu kau mulai bertutur kata
kebanyakan manusia hidup semau mereka, dan aku tak mau seperti itu
mereka bahkan sedikit sekali peduli terhadap sesamanya, muak aku dibuatnya
kenapa adele bisa menang grammy, karena banyak yang suka, padahal menuruktu biasa saja
(mulai tak jelas kau bicara, gerutuku dalam hati)
banyak muslim di indonesia, tapi maunya demokrasi saja
akh . .
kalo bisa aku ingin pergi ke bulan saja

STOP!! kataku
lalu kami diam tanpa kata dan hanya bertatap mata