Minggu, 09 September 2012

Biasa Nulis

Minder rasanya setiap kali membandingkan tulisan saya dengan tulisan orang lain yang diam-diam saya baca. Entah itu novel, non-fiksi, atau artikel-artikel yang bertebaran di blog-blog. Ada orang yang sering sekali meng-update blognya, namun ada juga orang, seperti saya, yang sejak membuat blog ini pada tahun 2010 baru menelurkan tulisan kurang dari sepuluh biji, naas.
Sering saya bertanya-tanya , apa yang mereka lakukan hingga bisa membuat tulisan yang bagus. Mungkinkah mereka dilahirkan untuk itu?? memiliki talenta yang luar biasa untuk merangkai kata. Bisakah orang biasa seperti saya seperti mereka.

Beberapa waktu yang lalu saya membca sebuah buku yang cukup ringan, berjudul How To Master Your Habits karangan Ust. Felix. Bukunya kecil, tidak butuh lama untuk menamatkannya. 

Menarik bahwa buku ini memaparkan bahwa untuk menguasai suatu keahlian kita tidak harus terlahir dengan bakat atau memiliki motivasi yang kuat, meski tentu saja menurut saya kedua hal tersebut bisa memberikan pengaruh yang cukup besar.


Dari judul bukunya udah bisa kita tebak bahwa senjata untuk menguasai itu tidak lain adalah habit, kebiasaan.
Di awal bukunya sang penulis mengarahkan pembacanya untuk membaca tulisan arab gundul, tentu saja saya sedikit terbata-bata. Di halaman berikutnya arab gundul masih ada, cuman yang ini beda, saya faham betul tulisan itu walau gak ada harokatnya. Kenapa? karena setiap hari di setiap rakaat sholat saya selalu membacanya. Walau gundul, lancar sekali membacanya. Kalo kata penulisnya sih karena kita udah biasa baca Al-fatihah, jadi walaupun gundul tetap lancar jaya.

Nulis juga gitu, kalo kita pengen jadi ahli dalam tulis menulis, mulailah kebiasaan menulis. Cuman itu dia, memulai kebiasaan baru emang agak-agak susah. Untuk sebagian orang, termasuk saya, keinginan untuk membentuk kebiasaan atau merubah kebiasaan biasanya menggebu-gebu pas awal aja, kesini-kesininya malah melempem. Mungkin banyak yang seperti saya saat Ramadhan kemarin. Niatnya sih pengen namatin Al-Qur'an namun apa daya, bacanya hanya di awal-awal aja.

Lalu gimana dong supaya kebiasaan yang baik itu, apapun, bisa kita bentuk. Rumus sederhanya yaitu Practice dan Repetition. Latihan dan pengulangan akan membentuk sebuah habit. Practice + Repetition = Habit. Simple bukan, namun susahnya minta ampun. Yang susah tentu saja pengulangan itu. Untuk menjadikan sholat tahajud sebuah kebiasaan misalnya, penulis menganjurkan agar kita melaksanakannya setiap hari setidaknya dalam satu bulan dan jangan ada satu haripun yang lewat, dan terus dipelihara sepanjang hayat.

Kebiasaan menulis bisa dimulai dengan mendisplinkan diri kita untuk menulis setiap hari atau dalam rentang waktu tertentu, apapun  itu, tulis saja.
Selain itu tentu saja kita harus rajin membaca untuk menambah wawasan sehingga tulisan kita lebih berwarna.



0 komentar:

Posting Komentar